A. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Keduanya menekankan pada kenaikan PDB. Namun, pertumbuhan ekonomi hanya menekankan kenaikan PDB tanpa membandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, disebut ada kenaikan jika laju kenaikan PDB melebihi kenaikan pertumbuhan penduduk.
2. Pertumbuhan ekonomi hanya melihat kenaikan tanpa melihat akibat atau perbaikan kondisi yang ada. Jadi, penekanannya hanya pada pertambahan sarana seperti jembatan, mesin-mesin, dan sarana listrik. Sedangkan, pembangunan ekonomi tidak hanya menekankan pada pertumbuhan secara fisik, melainkan juga perbaikan kelembagaan, kondisi ekonomi, sikap, dan struktur yang ada supaya lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Teori-teori pertumbuhan ekonomi :
a) Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Menurut para ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut :
(1) Jumlah penduduk.
(2) Persediaan barang-barang modal.
(3) Luas tanah dan kekayaan alam.
(4) Penerapan teknologi.
b) Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter
Menurut Schumpeter, ketika tingkat kemajuan ekonomi semakin tinggi maka kemungkinan untuk melakukan inovasi semakin terbatas. Sulitnya melakukan inovasi membuat pertumbuhan ekonomi berjalan lambat hingga akhirnya berhenti pada titik tertentu. Keadaan ini disebut dengan stationery state. Berbeda dengan liran klasik yang berpendapat bahwa keadaan stationery state terjadi pada saat tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, Schumpeter berpendapat bahwa keadaan stationery state terjadi pada saat tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi.
c) Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik
Beberapa teori pertumbuhan ekonomi dari aliran neoklasik adalah sebagai berikut :
(1) Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar
Ada empat asumsi yang digunakan oleh teori ini dalam menganalisis faktor-faktor pendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut :
© Barang modal telah digunakan secara penuh.
© Besarnya tabungan proposional dengan fluktuasi pendapatan nasional.
© Perbandingan antara modal dan hasil produksi (capital output ratio) adalah tetap.
© Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor (perekonomian tertutup).
(2) Teori pertumbuhan ekonomi Solow
Berdasarkan teori pertumbuhan neoklasik yang dikembangkan oleh Abramovitz dan Solow, pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi. Bisa juga dikatakan bahwa teori ini lebih melihat dari sisi penawaran atau sisi produksi. Berdasarkan teori ini, ada tiga faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu :
© pertumbuhan modal,
© pertumbuhan penduduk, dan
© pertumbuhan teknologi.
(3) Teori pertumbuhan ekonomi Rostow
Menurut Rostow, pertumbuhan ekonomi terdiri atas beberapa tahap berikut :
© Perekonomian tradisional, ciri-cirinya :
a. Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi masih sederhana.
b. Produksi yang dihasilkan rendah sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
c. Kegiatan produksi dilakukan secara tradisional.
© Perekonomian transisi, ciri-cirinya :
a. Timbulnya pemikiran mengenai pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan.
b. Terjadinya perubahan nilai-nilai dan struktur kelembagaan yang berlaku di dalam masyarakat.
c. Perekonomian mulai menciptakan kerangka ekonomi yang kokoh untuk mencapai tingkat perekonomian yang lebih maju.
© Perekonomian lepas landas, ciri-cirinya :
a. Kegiatan ekonomi berlangsung secara terus-menerus dengan hasil yang memuaskan.
b. Nilai investasi yang bersifat produktif meningkat sebesar sepuluh persen dari nilai produk nasional neto.
c. Terciptanya kondisi yang dapat membuat semua lembaga dapat berfungsi sesuai dengan harapan masyarakat.
d. Terciptanya kestabilan di bidang politik dan sosial.
© Perekonomian menuju kedewasaan, ciri-cirinya :
a. Tenaga kerja yang terlibat pada proses produksi bersifat propesional.
b. Berkurangnya peranan dari sektor pertanian, sedangkan sektor industri dan jasa memiliki peranan yang semakin dominan.
c. Adanya perubahan di dalam struktur organisasi perusahaan, di mana jabatan manajer sebagai pengambil keputusan tertinggi tidak lagi dipegang oleh pemilik perusahaan, melainkan oleh tenaga-tenaga profesional yang diperkerjakan oleh perusahaan.
d. Timbulnya kesadaran di dalam masyarakat untuk memelihara dan melestarikan lingkungan.
© Perekonomian dengan tingkat konsumsi yang tinggi, ciri-cirinya :
a. Sektor industri telah berjalan dengan baik sehingga tidak ada lagi masalah pada kegiatan produksi.
b. Tujuan utama konsumsi masyarakat adalah untuk meningkatkan arti hidup, sehingga masyarakat lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhan tersier dibandingkan kebutuhan primer dan sekunder.
c. Timbulnya usaha-usaha untuk menciptakan kesejahteraan yang merata. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pajak progresif yang bertujuan untuk mentransfer pendapatan dari penduduk kaya ke penduduk miskin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi :
1. Tanah dan kekayaan alam
2. Kuantitas dan kualitas penduduk dan tenaga kerja
3. Kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
B. Pembangunan Nasional
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan di segala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mrncapai tingkat kehidupan yang didambakan.
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini berbagai atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan makmur yang merata, material dan spiritual.
C. Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional Pada Masa Orde Baru
Pada masa orde baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dalam jangka pendek (5 tahun) dan jangka panjang (25 tahun). Secara utuh sebelum adanya perubahan, telah dilaksanakan lima kali Pelita dengan prioritas masing-masing.
NO | PELITA | MASA | PRIORITAS |
1. | I | 1 April 1969-31 Maret 1974 | Sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian. |
2. | II | 1 April 1974-31 Maret 1979 | Sektor pertanian dan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. |
3. | III | 1 April 1979-31 Maret 1984 | Sektor pertanian dan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri dan melanjutkan usaha swasembada pangan. |
4. | IV | 1 April 1984-31 Maret 1989 | Sektor pertanian dengan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri dan melanjutkan usaha swasembada pangan. |
5. | V | 1 April 1989-31 Maret 1994 | Sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya, dan sektor industri, khususnya industri yang menghasilkan barang untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri. |
PRIORITAS PEMBANGUNAN DALAM PELITA I SAMPAI V Setiap pelita memiliki prioritas pembangunannya masing-masing seperti yang tertera pada bagan di atas. Pelita pertama dimulai sejak tanggal 1 April 1969 sampai 31 Maret 1974. Pada umumnya, dari pelita pertama sampai kelima, sektor pertanian selalu menjadi prioritas. |
Sumber : ESIS – Alam. S “Ekonomi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar